About Me

Subscribe now!Feeds RSS

Latest posts

Other Things

Saturday, October 29, 2005

haruskah kita menjadikan kepastian sebagai dasar hidup kita?

3 comments

beuh! libur dua minggu sudah dimulai. postingan kali ini akan cukup panjang, jadi siap-siap.....

hari jumat (kemaren) abis jumatan, saya sengaja ke kios buku di gelap nyawang, mau nyari buku yg menarik buat bacaan selama liburan. nyampe sana, acak-acak beberapa kios akhirnya nemu dua buku karangan penulis paporit sayah. beli deh dua-duanya. yang satu judulnya vita brevis ditulis sama Jostein Gaarder yang satunya lagi di tepi sungai piedra aku duduk dan tersedu ditulis sama Paulo Coelho. sebenernya saya ga tau isi buku ini kaya apaan, tapi saya selalu percaya sama ketajaman pena (beuh!!) kedua penulis ini.

baru pagi ini bisa namatin satu buku itu yang vita brevis-nya Jostein Gaarder. daripada saya rangkum, mending saya kutip saja prolog dari penerbitnya tentang buku ini :
apa jadinya bila seorang santo (orang suci) yang sudah begitu terkemuka, berwibawa sebagai pemikir agama, pemikirannya luas dan mendalam, sangat berpengaruh dalam peradaban eropa dan kristen, ternyata memiliki masa lalu yang dapat memicu kontroversi, bahkan sebuah gugatan? ini terjadi pada Santo Agustinus, yang digugat oleh Frolia Aemilia yang pernah menjadi kekasihnya dan melahirkan buah hati mereka berdua bernama Adeodatus.

ada beberapa kata-kata dan pemikiran yang menurut saya sedikit banyak memberikan perubahan atas cara pandang saya akan beberapa hal. jadilah postingan saya kali ini akan sedikit membahas tentang perubahan itu. tentang surga, dunia dan kehidupan.

ya, saya sering sekali diceritakan betapa indahnya surga itu. disana kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. dan juga kita tidak akan bosan di dalamnya. tapi menurut saya ada hal-hal yang memang bisa didapatkan di surga, tapi 'tidak ada alasan' bagi kita untuk mendapatkannya selama disana! dan saya menganggap hal-hal itu hanya bisa didapat di dunia ini yang katanya fana itu. dan pada kesimpulannya saya berfikir bahwa tujuan, keindahan serta kenikmatan kita di dunia itu adalah untuk melakukan hal-hal yang 'tidak ada alasan' bagi kita untuk didapatkan/dilakukan di surga.

perbedaan mendasar antara surga dan dunia terletak pada kepastian dan ketidakpastian. di surga segalanya adalah kepastian. sedangkan di dunia segalanya (setidaknya mayoritas) adalah ketidakpastian.

jadi, yang pertama-tama harus kita sepakati adalah ketidakpastian itu sebenernya inti dari kehidupan di dunia dan sekaligus ketidakpastian ini harus kita nikmati.

agar lebih mudah dimengerti, saya akan coba pada sebuah contoh kasus. dalam hal kekayaan (materi), saya selalu berharap untuk bisa mendapatkan hal ini sebanyak-banyaknya. sekarang saya punya pandangan lain. kalo hanya harta, di surga pun kita bisa mendapatkannya dengan sangat mudah. tapi ada beberapa hal yang berhubungan dengan kekayaan yang hanya bisa didapatkan di dunia tapi 'tidak ada alasan' bagi kita untuk mendapatnya di surga. hal-hal tersebut berkaitan dengan cara kita mendapatkan dan menggunakan harta tersebut. di dunia, mau tidak mau kita harus kerja keras untuk mendapatkan harta yang banyak. setelah mendapatkan harta tersebut, maka kita harus menggunakannya untuk hal-hal yang 'tidak ada alasannya' bagi kita untuk melakukan itu di surga yaitu sebagai contoh menyalurkannya untuk kegiatan sosial atau menginvestasikannya dalam bidang pendidikan untuk pengembangan diri kita.

kenapa seperti itu???
ya itu tadi, kita tidak punya alasan untuk kerja keras di surga, karena segalanya datang dengan mudah. kita juga tidak punya alasan untuk membantu orang lain karena di surga semuanya sudah berkecukupan, apalagi pendidikan!

ya itu hanya sedikit contoh saja, karena masih banyak hal yang ternyata bisa kita dapatkan di dunia tetapi 'tidak ada alasan' bagi kita untuk mendapatkannya di surga. sebut saja, tekanan, persaingan, kesedihan, ketidakpastian, harapan dan lain sebagainya selama hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan syarat kita bisa masuk surga :p :p. menurut saya justru hal-hal inilah yang menjadikan dunia begitu berarti! menjadikan dunia begitu indah! menjadikan dunia begitu menarik! menjadikan dunia begitu unik. kalo istilah anak muda sekarang, inilah seni-nya dunia!

jadi kedepannya, ketika saya mendapatkan sebuah kesulitan, maka saya akan berkata pada diri saya sendiri bahwa kesulitan ini anugrah di dunia karena di surga kita 'tidak ada alasan' untuk mendapatkan kesulitan. begitupun jika saya mendapatkan kebahagian, maka saya akan bertanya kepada diri saya sendiri, hal apakah yang bisa saya lakukan dengan kebahagiaan ini selama di dunia yang 'tidak ada alasan' untuk dilakukan selama di surga?

walaupun saya bukan seorang akademia, tetapi jika Santo Agustinus bertanya : "Oh, para akademia, kalian adalah orang besar! haruskah kita menjadikan kepastian sebagai dasar hidup kita?" maka akan saya jawab "TIDAK!"

dan saya pikir hal-hal seperti inilah yang menjadi alasan saya untuk bisa semangat saat ini dan mungkin hingga ke depannya. tapi bagaimanapun ini cuman pemikiran sederhana saya. Tuhan mungkin punya pemikiran lain.

dan sekarang saya akan melanjutkan membaca buku kedua yang ditulis Paulo Coelho yaitu di tepi sungai piedra aku duduk dan tersedu.

sampai jumpa di postingan selanjutnya...

Comments
3 comments
Do you have any suggestions? Add your comment. Please don't spam!
Subscribe to my feed
Anonymous said...

by the river piedra, i sat down and wept.

eh, yg tentang feminisme tuhan itu yg fifth mountain ya?

Anonymous said...

heuheuheuheu....
gaya pisan euy pemikiran maneh.
alus lah, hirup teh tong neangan nu pasti2 wae atuh. euweuh senina euy...
kumaha kang damang? iraha mulai bisnis kita?

Unknown said...

to laras :
hehehe... laras memang selalu selangkah lebih maju! tungggu hingga aku menulis sesuatu yg belum kamu tau sebelumnya! :p
to nizar :
damang2.. masalah bisnis, segera kawan! :D

Post a Comment