Di buku Jared Diamond yang judulnya Guns, Germs, and Steel, dia menceritakan perjalanannya melewati hutan Papua New Guinea dengan guide warga asli sana. dia melihat guidenya itu susah menyerap perintah yang diberikan. tetapi mereka tidak bodoh. karena mereka bisa mendeteksi banyak hal di hutan itu, mencari makan, menghindari predator, menemukan jalan pulang, dan bisa membangun dan menurunkan tenda tempat tinggal dengan cepat. Sementara Jared Diamond yang tidak pernah berada di hutan seperti itu, kesulitan untuk bisa melakukan hal-hal yang sangat ahli dilakukan oleh warga asli tersebut.
Jadi masalahnya bukan bodoh atau tidak bodoh. Tapi perbedaan budaya membuat perbedaan fokus. Perbedaan minat membuat perbedaan kemampuan.
Jadi, sudut pandang kita, awareness kita akan lingkungan sekitar, sangat terpengaruh oleh interest kita. Ada banyak informasi yang berseliweran, tapi otak kita akan lebih sensitif dan lebih menangkap informasi yang memang sesuai dengan minat kita.
Cara kerja otak ini tampaknya diadopsi di dunia internet marketing. Kalau kita tertarik sama satu barang, maka iklan-iklan barang tersebut akan muncul di website-website lain yang kita kunjungi setelahnya.
Nah bahayanya, kalau kita fanatik sama tokoh atau pemikiran tertentu. Selain otak kita akan lebih sensitif dan menangkap informasi yang kita pro saja. Algoritma di internet juga akan menyajikan kita informasi-informasi yang isinya mendukung kefanatikan kita saja berdasarkan tulisan yang kita baca dan website yang kita klik. Akibatnya kita semakin fanatik dan gelap mata.
Subscribe to my feed