About Me

Subscribe now!Feeds RSS

Latest posts

Other Things

Monday, October 20, 2014

Masukan Buat Tukang Ojeg

0 comments



Di jakarta dan sekitarnya, tukang ojeg nyaris selalu ada di tempat tempat keramaian. Terminal, stasiun, rumah sakit, kawasan perkantoran, kawasan sekolah, kawasan tempat hiburan, dan lain sebagainya. 

Ada dua hal yang saya perhatikan terkait aktivitas mereka. Satu, banyak yang waktunya tidak efektif. Lebih banyak duduk menunggu penumpang dibanding duduk mengantar penumpang. Dua, harga ongkosnya tidak ada yang pasti. Semua tukang ojeg manggil-manggil dan setelah didatangi, ongkosnya mahal. Sangat mengganggu. Padahal kan tidak perlu manggil-manggil, kalau butuh ya pasti itu tukang ojeg didatangi.

Apa yang bisa mereka lakukan supaya bisa lebih baik memaksimalkan waktunya dan memaksimalkan pendapatannya? Intinya adalah membuat calon penumpang mendapatkan informasi yang transparan. Semua ini bisa terjadi dengan adanya bantuan teknologi.

Yang saya kepikiran adalah: tukang ojeg mempunyai satu papan yang cukup besar dan eye catching, namun masih bisa diangkat kedua tangan. Mungkin ukuran sekitar 60x30 cm. Apa isinya? Isinya adalah per km dan bertuliskan jarak tersebut diukur berdasarkan jarak tempuh yang diukur menggunakan GPS. GPS ini bisa menggunakan fasilitas app yang ada di smartphone.

"Rp. 5000/ km. Diukur dengan GPS"

Mungkin begitu kira-kira isi tulisannya. Jadi orang pun tanpa bertanya sudah bisa mengetahui tarifnya. Semua terasa fair dan transparan. Nantinya setelah jalan, fitur GPS dijalankan terlihat jarak yang sudah ditempuh saat sudah sampai lokasi.

Selain itu, tentu saja, aplikasi whatsapp bisa digunakan agar konsumen yang puas bisa mudah menghubungi tukang ojeg tersebut. Oiya, setiap kali sudah mengantar konsumen ke rumahnya, tukang ojeg tersebut bisa memberi tanda favorit di google map dengan nama konsumen tersebut sesuai lokasi rumahnya. Jadi bisa mudah kembali ke rumah konsumen tersebut kalau konsumen ojeg tersebut memanggil untuk minta diantar ke suatu tempat.

Tampaknya sekian masukan sederhana yang bisa saya berikan berdasarkan hasil pengamatan setiap kali melewati kerumunan tukang ojeg yang manggil-manggil dan saya capek menjawabnya.

Atau jangan-jangan sudah ada yang mengaplikasikannya?

Comments
0 comments
Do you have any suggestions? Add your comment. Please don't spam!
Subscribe to my feed

Post a Comment