About Me

Subscribe now!Feeds RSS

Latest posts

Other Things

Saturday, April 12, 2008

jalan raya pos

2 comments

beberapa bulan yang lalu saya baca buku jalan raya pos, jalan daendels. awalnya saya pikir ini novel, dengan settingan waktu ketika pembangunan jalan raya pos itu. ternyata saya salah. alur penceritaan buku ini adalah, dengan menceritakan satu persatu kota yang dilalui jalan raya pos. dimulai di anyer, diakhiri di panarukan. entah tokoh aku yang ditampilkan dalam buku ini adalah pram sendiri atau bukan. tapi si tokoh aku itu menceritakan pengalaman dia ketika datang ke kota-kota yang dilalui oleh jalan raya pos, lalu ditambah dengan menceritakan apa yang terjadi dulu ketika pembangunan.


buku ini cukup tipis, jadi dibaca beberapa jam saja langsung selesai. tiap kota yang dibahas dalam buku ini juga tidak sama kedalaman pembahasannya. ada yang sepintas lalu, ada yang menceritakan sejarah berdirinya suatu kota, ada juga yang menceritakan perlawanan penguasa suatu daerah kepada daendels atas keinginan daendels itu yang berlebihan.


setelah membaca buku ini, saya jadi tau jalur mana saja yang dilalui oleh jalan raya pos ini. saya kira dulu, jalan raya pos adalah jalan di utara sepanjang pantai jawa . ternyata saya salah. dan yang lebih saya kaget lagi, ternyata jalan daendels ini lewat cimahi dan bandung. lewat jalan yang hampir setiap hari saya lalui. ckckck..


saya juga jadi tau sejarah kota bandung. bagaimana titik nol kilometer itu terbentuk. setelah tau ini, saya jadi pengen makan bubur ayam “pr” lagi disana. tapi kali ini sambil bawa tongkat. tongkat itu saya tancapkan di nol kilometer itu sambil ngomong :


"Zorg,dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!"


membaca sejarah, membuat saya berpikir, bukanlah kebenaran atau kesalahan tempat sejarah berpihak. tapi keberanian. ya, keberanian.



----------------
Listening to: Travis - my eyes

Comments
2 comments
Do you have any suggestions? Add your comment. Please don't spam!
Subscribe to my feed
Anonymous said...

baca yg tetralogi pulau buru-nya bos.. puyeng puyeng dah..hehe..

keren emg om pram ni..

oia. taksi di medan mah, sama2 aja kyk tempat laen. cm agak2 krg beradab kalo gak jago nawar.hehe..

Unknown said...

udah khatam fin. hehe

Post a Comment